ada sebuah tanda jalan
ia berkata, di hujung sana adalah rumahmu.
aku selalu enggan menyusuri jalan-jalan
di mana hujungnya adalah Ketidaktahuan.
pengalaman dulu selalu mengaduh
saat ia pulang dari menyusuri jalan-jalan seperti itu
darah terbit dari tubuh
dan ia harus selalu mengubati dirinya
sendirian dalam gelap.
aku tak pernah tahu
apa yang akan ada di
hujung jalan menuju rumahmu.
dan sering aku tak rela berfikir tentangnya
kerana menduga Ketidaktahuan
kadang lebih pedih dari menjalaninya.
namun masih, terbit pertanyaan.
kiranya aku pergi, lalu kembali
di tubuhku akankah terbit Cinta
atau masih adalah luka?
ia berkata, di hujung sana adalah rumahmu.
aku selalu enggan menyusuri jalan-jalan
di mana hujungnya adalah Ketidaktahuan.
pengalaman dulu selalu mengaduh
saat ia pulang dari menyusuri jalan-jalan seperti itu
darah terbit dari tubuh
dan ia harus selalu mengubati dirinya
sendirian dalam gelap.
aku tak pernah tahu
apa yang akan ada di
hujung jalan menuju rumahmu.
dan sering aku tak rela berfikir tentangnya
kerana menduga Ketidaktahuan
kadang lebih pedih dari menjalaninya.
namun masih, terbit pertanyaan.
kiranya aku pergi, lalu kembali
di tubuhku akankah terbit Cinta
atau masih adalah luka?
No comments:
Post a Comment