12;21j

Bukan senang.

Pada aku sekarang ni membikin sajak bukan senang. Bukan boleh mumble jumble dan wa-lah! Terus siap serangkap sajak. 

Susah. Bangun pagi aku dah tak bergumamkan serangkap kata-kata yang mengusik jiwa aku dah. Bangun pagi fikiran aku kosong. Di tengah pancuran air aku dah bisu, tak macam dulu.

Tapi sajak were never meant to be easy. 

Betul Jargon kata semua orang adalah penyajak. Tapi Jargon juga cakap, sajak yang kita buat tu berbaloi tidak untuk dibaca orang?

Mungkin aku terlalu ambil peduli dengan sajak. Aku pernah cuba untuk hantar ke SeLut Saku sajak-sajak aku dan seorang kawan, sampai sekarang takde khabar berita. In a way aku tertanya juga diorang tak baca ke? In a way aku bersyukur, sebab sajak aku tak bagus mana.

Hatta mengatakan 'sajak aku' pun aku dah rasa awkward dengan diri sendiri. 

Sajak itu sakral, pada aku. Sebab setiap individu pada aku adalah suci - sampailah kau jadi bangang di mata aku dan buat aku benci - tapi secara kasarnya, semua individu adalah suci.

Sebab tu sajak itu sakral - ini berbalik kepada pernyataan Jargon tentang semua orang adalah penyajak. Mungkin itu puncanya aku risau dengan kualiti sajak aku - berbaloi ke dibaca?

Sekarang ni aku tengah hold-on dengan yang namanya sajak. Walaupun aku tak tahu apa aku nak buat sampai aku boleh jadi bagus dengan sajak, tapi maybe aku akan hold-on. Sajak masih penting buat aku. Itu tatih aku bila mula-mula belajar membohong dulu. 

Ada juga cuba-cuba untuk main dengan sajak pagi tadi sebelum sepenuhnya sedar dari tidur, tapi masih rasa....