Kan tetap hidup walau mampus.
Kan tetap wujud walau sudah terhapus.
Kan tetap ada engkau dalam wujudku walau seribu kali dibakar hangus.
Demi sudah kuhembus
segulung ribut ke dalam sajak-sajak mentah
Yang berkitabkan harapan dan cinta
Yang berzikirkan engkau dan kita
Yang baranya adalah engkau,
Dan engkau semata ;
perempuanku.