aku ingin bikin sajak
tentang mama
sepertimana seorang sasterawan
pernah bicara tentang
ombak yang berguling mencari pantai
di dalam puisinya.
tapi lidahku pendek
saksi kemuliaan mama
berkeliaran tak ingin keluar
dari dalam kepala.
mungkin harus pujok
dengan peluk mama
yang sedang di ruang tamu
sembarangan beradu.
tapi nanti naga di dadaku
mengamuk sampai membakar
organ penglihatanku.
No comments:
Post a Comment